Minggu, 17 September 2017

Percobaan Membuktikan Hukum Lavoisier



Membuktikan Hukum Lavoisier
Tujuan        : Siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa
Dasar Teori : hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa zat  sebelum dan sesudah reaksi adalah  sama”, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang
Alat dan Bahan :
-         Tabung Y
-         Neraca Ohause
-         Butiran CaCO3
-         Larutan HCl
-         Plastik kecil
-         Karet
-         Larutan CuSO4
-         Larutan NaOH
-         Pipet tetes
Cara kerja
Percobaan 1:
Ø Tutup tabung Y menggunakan plastik lalu ikat dengan karet.
Ø Timbang tabung Y dengan tutupnya menggunakan neraca ohause, Catat hasil timbangan.
Ø Masukan butiran CaCO3 ke dalam kaki tabung Y sebelah kiri kemudian tutup tabung Y.
Ø Timbang tabung Y menggunakan neraca ohause dan catat hasil timbangan.
Ø Ukur larutan HCl menggunakan gelas ukur sebanyak 2ml.
Ø Masukan larutan HCl ke dalam kaki tabung Y sebelah kanan, tutup tabung dan timbang tabung Y, Catat hasil timbangan.
Ø Campurkan isi tabung Y dengan cara memiringkan tabung, amati reaksinya!
Ø Setelah reaksinya berhenti, timbang kembali tabung Y, catat hasil timbangan!
Percobaan 2 :
F Ukur larutan CuSO4 sebanyak 2ml menggunakan gelas ukur
F Masukan ke kaki tabung Y sebelah kanan
F Ukur Larutan NaOH sebanyak 2ml menggunakan gelas ukur
F Masukkan ke kaki tabung Y sebelah kiri
F Timbang tabung Y beserta tutup dan isinya dengan menggunakan neraca Ohause, catat hasil timbangan, dan amati masing-masing larutan sebelum dicampur
F Campur larutan dengan cara memiringkan tabung
F Amati reaksinya!
F Timbang kembali tabung beserta tutup dan isinya. Catat hasil timbangan, dan amati masing-masing larutan setelah di campur

Hasil Pengamatan:
No
Perlakuan
Pengamatan
Massa (gram)
1.
Tabung Y + butiran CaCO3 + larutan HCl sebelum di campur
CaCO3 berbentuk padat, HCl berbentuk larutan
2,31
2.
Tabung Y + butiran CaCO3 + larutan HCl sesudah di campur
CaCO3 terlarut dalam HCl dan Timbul gelembung gas
2,31      
3.
Tabung Y + Larutan CuSO4 + Larutan NaOH sebelum di campur
Berwarna biru muda
3,33
4.
Tabung Y + Larutan CuSO4 + Larutan NaOH sesudah di campur
Berwarna biru tua
3,33

Kesimpulan          :
ü Massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
ü Ciri-ciri zat berreaksi adalah mengalami perubahan warna, timbul gelembung gas

Efek Pemanasan Global



PENDAHULUAN

Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi – karena tidak seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.
Pada makalah ini akan menjelaskan mengenai efek pemanasan global yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanasan global, faktor-faktor pembentukan efek rumah kaca, pengertian efek rumah kaca, dan cara mengurangi efek rumah kaca.
















1.   PEMANASAN GLOBAL
               Bumi diselimuti oleh lapisan udara (atmos - fer), yang terutama terdiri dari lapisan atas (stratosfer) dan lapisan bawah (troposfer). Yang dimaksud dengan global warming adalah gejala naiknya suhu udara pada lapisan bawah (troposfer) secara global.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANASAN GLOBAL
1.      Efek Rumah kaca
               Sebagian besar energi dari Matahari berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
 2.      Bocornya lapisan ozon
               Sebelum energi matahari mencapai bumi, energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon. Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai pada lemari es, air conditioner, bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih, dan sebagai bahan pelarut.
3.      Pelepasan Gas Metan / CH4
               Daratan bekudaerah Siberia , Arktik mulai mencair dan karbon yang terkurung di dalamnya mulai bocor keluar dalam bentuk karbon dioksida dan metana, gas rumah kaca yang mudah terbakar dan 72 kali lebih kuat daripada CO2. Adapun konsentrasi gas metana di beberapa tempat mencapai hingga 100 kali diatas normal.
4.      Variasi Matahari
               Variasi matahri adalah pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain. Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi matahri dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.
5.     Kerusakan Hutan
               Keberadaan hutan sebagai paru-paru dunia memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah pemanasan global. Hutan yang lebat dan subur bisa mengubah karbondoksida menjadi O2 yang merupakan bagian penting dari hidupnya suatu makhluk.
6.      Gas Metana dari peternakan
               Dari hasil penelitian di sebutkan bahwa total emisi gas rumah kaca negara Argentina 30% nya berasal dari hewan. Para peneliti menemukan bahwa sumber gas metan terbesar berasal dari sapi dan domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol. Pada suatu perhitungan ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun. Kenyatan ini sangat mengejutkan, karena pada dasarnya, jumlah ini melebihi dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Terlebih lagi sapi sapi tersebut melepaskan 800 hingga 1000 liter gas setiap hari.
 7.      Gas metana dari pertanian
               Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan.
8.      Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
               Sumber lain CO2 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan tidak direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.
 9.      Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Dari total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
10.  Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
               Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat.  
11.   Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
               Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

2.   PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA
               Efek rumah kaca merupakan suatu proses pemanasan pada permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut. Contohnya adalah planet-planet, satelit buatan Indonesia berterbangan diangkasa dan sebagainya yang menghimpun di angkasa raya.

a. FAKTOR – FAKTOR PEMBENTUK RUMAH KACA
1. Penggundulan Hutan
                Penggundulan hutan yang memicu peningkatan jumlah CO2 di atmosfer. Penggundulan menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis.
2. Bahan Bakar Fosil
               Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batubara, dan gas. Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap penambahan gas rumah kaca yang pada gilirannya memicu pemanasan global.
 3. Peralatan Listrik
               Lemari es model lama menggunakan gas Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat berperan sebagai gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu bumi.
 4. Pertumbuhan Penduduk
               Pertumbuhan penduduk merupakan kontributor tidak langsung penyebab efek rumah kaca. Meningkatnya populasi menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan. Produksi meningkat dan proses industri yang menyebabkan peningkatan pelepasan gas industri yang mengkatalisis efek rumah kaca.
b. CARA MENGURANGI EFEK RUMAH KACA
      Menciptakan dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
               Gas C02 berasal dari asap kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih bahan bakar alternatif seperti biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar yang dibuat dari berbagai lemak tanaman atau pun hewan yang ramah lingkungan. Saat ini telah banyak ditemukan berbagai penelitian tentang biodiesel. Penggunaan biodiesel secara jelas akan membantu mengurangi efek rumah kaca.
               Banyak hal yang dapat dilakukan saat kita berada di jalan untuk mengurangi efek gas rumah kaca, diantaranya adalah:
1. Banyak faktor yang mempengaruhi  efisiensi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan Anda. Untuk meningkatkan efisiensi BBM dan mengurangi emisi gas rumah kaca, jangan membuat mesin terus menyala saat kendaraan parkir.
2. Untuk jarak dekat, usahakan tidak menggunakan kendaraan bermotor. Sebaiknya berjalan kaki atau naik sepeda.  Jika tetap menggunakan kendaraan bermotor usahakan memenuhi kendaraan sesuai kapasitas penumpang.
3. Service kendaraan secara teratur untuk mencegah kebocoran, gunakan oli yang telah direkomendasikan. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan emisi dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
4. Periksa tekanan ban  secara teratur. Tekanan udara yang kurang pada ban  akan memberi beban pada mesin Anda. Tekanan yang akurat dapat mengurangi pemborosan  energi.
5. Istirahatkan kendaraan Anda 2 hari seminggu, Anda telah membantu mengurangi ribuan kg emisi per tahun.
6. Untuk kendaraan dengan BBM Anda dapat mencampur dengan ethanol 80% untuk mengurangi gas emisi gas rumah kaca.
7. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca umum  atau kendaraan hemat energi, seperti sepeda atau menerapkan satu mobil lebih dan menghemat energi, doronglah para karyawan untuk menggunakan transportasi dari 2 penumpang atau cara-cara inovatif lainnya.

      Penghijauan di muka bumi
               Tanaman hijau merupakan salah satu solusi utama untuk mengurangi timbunan gas C02 di udara. Oleh karena itu, dengan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon hijau, atau pemeliharaan hutan lindung di muka bumi, secara langsung akan membantu menyerap timbunan gas rumah kaca di udara. Menggunakan kertas sehemat mungkin dengan memanfaatkan kertas bekas dan kedua halamannya bolak-balik. Plastik adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba deh pakai tas karton atau tas kanvas.





PENUTUP
Kesimpulan
1.    Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu
2.    Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

Saran
1.      Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih diefisienkan.
2.      Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan.
3.      Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbon dioksida.
4.      Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata surya.
5.      Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas – terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
6.      Efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat menyebabkan perubahan ekologi yang sulit ditebak, seperti perubahan suhu dan pola hutan yang mengurangi produktivitas pertanian.
7.      Kerugian Indonesia di bidang pertanian karena perubahan iklim yang disebabkan oleh dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat besar. ANGLAS (Asian Least Gost Greenhouse Gas Abatement Strategy) memaparkan bahwa efek rumah kaca mengakibatkan antara lain: naiknya permukaan air laut, krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai, dan menurunnya produksi pertanian.