PENDAHULUAN
Keadaan suhu
di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak
stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam.
Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar
merupakan salah satu penyebab makin panasnya suhu bumi – karena tidak seimbangnya
kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin
industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
Sejak
revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di Eropa
terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya semakin tajam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian
lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan pun
juga gencar dilaksanakan.
Pada makalah ini akan menjelaskan
mengenai efek pemanasan global yang meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanasan global, faktor-faktor pembentukan efek rumah kaca, pengertian efek
rumah kaca, dan cara mengurangi efek rumah kaca.
1. PEMANASAN GLOBAL
Bumi
diselimuti oleh lapisan udara (atmos - fer), yang terutama
terdiri dari lapisan atas (stratosfer) dan lapisan bawah (troposfer).
Yang dimaksud dengan global warming adalah gejala naiknya suhu udara
pada lapisan bawah (troposfer) secara global.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMANASAN GLOBAL
1. Efek Rumah kaca
Sebagian besar energi dari Matahari berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini
tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali
sisanya. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur
dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
2. Bocornya lapisan ozon
Sebelum energi matahari
mencapai bumi, energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh
lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan
ozon. Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah
meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai pada lemari es, air conditioner, bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih, dan
sebagai bahan pelarut.
3. Pelepasan Gas Metan / CH4
Daratan bekudaerah
Siberia , Arktik mulai mencair dan karbon yang terkurung di dalamnya mulai
bocor keluar dalam bentuk karbon dioksida dan metana, gas rumah kaca yang mudah
terbakar dan 72 kali lebih kuat daripada CO2. Adapun konsentrasi gas metana di beberapa tempat mencapai hingga 100 kali diatas
normal.
4. Variasi Matahari
Variasi matahri adalah
pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain. Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi
matahri dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.
5. Kerusakan Hutan
Keberadaan hutan
sebagai paru-paru dunia memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah
pemanasan global. Hutan yang lebat dan subur bisa mengubah karbondoksida
menjadi O2 yang merupakan bagian penting dari hidupnya suatu makhluk.
6. Gas Metana dari peternakan
Dari hasil penelitian
di sebutkan bahwa total emisi gas rumah kaca negara Argentina 30% nya berasal
dari hewan. Para peneliti menemukan bahwa sumber gas metan terbesar berasal
dari sapi dan domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol. Pada suatu
perhitungan ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar
daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun. Kenyatan ini sangat mengejutkan,
karena pada dasarnya, jumlah ini melebihi dari pembangkit listrik tenaga batu
bara. Terlebih lagi sapi sapi tersebut melepaskan 800 hingga 1000 liter gas
setiap hari.
7. Gas metana dari pertanian
Gas metana menempati
urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah
kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri
dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan.
8. Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
Sumber lain CO2 berasal
dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan
tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon dibakar, sebagian
besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan
hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan tidak direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap
jauh lebih sedikit CO2.
9. Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca
mencapai 13,1%. Dari total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari
transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%),
transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
10. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan kita yang
semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke
atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi
listrik Amerika Serikat.
11. Penggunaan pupuk kimia
yang berlebihan
Kebanyakan pupuk kimia
ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida
sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah
pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air
minum kita.
2. PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA
Efek rumah
kaca merupakan suatu proses pemanasan pada permukaan dari suatu benda yang
berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh adanya komposisi serta
keadaan lingkar atmosfernya tersebut. Contohnya adalah planet-planet, satelit
buatan Indonesia berterbangan diangkasa dan sebagainya yang menghimpun di
angkasa raya.
a. FAKTOR – FAKTOR PEMBENTUK RUMAH KACA
1. Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan yang memicu peningkatan jumlah CO2 di atmosfer. Penggundulan menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap CO2 yang digunakan dalam proses fotosintesis.
2. Bahan Bakar Fosil
Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena
pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batubara, dan gas. Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi
terhadap penambahan gas rumah kaca yang pada gilirannya memicu pemanasan
global.
3. Peralatan Listrik
Lemari es model lama menggunakan gas
Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat berperan sebagai gas rumah kaca
yang memicu peningkatan suhu bumi.
4. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk
merupakan kontributor tidak langsung penyebab efek rumah kaca. Meningkatnya populasi menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan. Produksi meningkat
dan proses industri yang menyebabkan peningkatan pelepasan gas industri yang
mengkatalisis efek rumah kaca.
b. CARA MENGURANGI EFEK RUMAH KACA
•
Menciptakan
dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
Gas C02 berasal dari asap kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu,
Anda perlu memilih bahan bakar alternatif seperti biodiesel. Biodiesel
merupakan bahan bakar yang dibuat dari berbagai lemak tanaman atau pun hewan
yang ramah lingkungan. Saat ini telah banyak ditemukan berbagai penelitian
tentang biodiesel. Penggunaan biodiesel secara jelas akan membantu mengurangi
efek rumah kaca.
Banyak hal yang dapat dilakukan
saat kita berada di jalan untuk mengurangi efek gas rumah kaca, diantaranya
adalah:
1. Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar minyak (BBM)
pada kendaraan Anda. Untuk meningkatkan efisiensi BBM dan mengurangi emisi gas
rumah kaca, jangan membuat mesin terus menyala saat kendaraan parkir.
2. Untuk jarak dekat, usahakan tidak menggunakan kendaraan bermotor. Sebaiknya
berjalan kaki atau naik sepeda. Jika tetap menggunakan kendaraan bermotor
usahakan memenuhi kendaraan sesuai kapasitas penumpang.
3. Service kendaraan secara teratur untuk mencegah kebocoran, gunakan oli yang
telah direkomendasikan. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan emisi
dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
4. Periksa tekanan ban secara teratur. Tekanan udara yang kurang pada
ban akan memberi beban pada mesin Anda. Tekanan yang akurat dapat
mengurangi pemborosan energi.
5. Istirahatkan kendaraan Anda 2 hari seminggu, Anda telah membantu mengurangi
ribuan kg emisi per tahun.
6. Untuk kendaraan dengan BBM Anda dapat mencampur dengan ethanol 80% untuk
mengurangi gas emisi gas rumah kaca.
7. Untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca umum atau kendaraan hemat energi, seperti
sepeda atau menerapkan satu mobil lebih dan menghemat energi, doronglah para
karyawan untuk menggunakan transportasi dari 2 penumpang atau cara-cara
inovatif lainnya.
•
Penghijauan
di muka bumi
Tanaman hijau merupakan
salah satu solusi utama untuk mengurangi timbunan gas C02 di udara. Oleh karena itu, dengan melakukan
penghijauan melalui penanaman pohon hijau, atau pemeliharaan hutan lindung di
muka bumi, secara langsung akan membantu menyerap timbunan gas rumah kaca di
udara. Menggunakan kertas sehemat mungkin dengan memanfaatkan
kertas bekas dan kedua halamannya bolak-balik. Plastik
adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi
zat racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi.
Seluruh plastik itu hanya menjadi sampah. Coba deh pakai tas karton atau tas
kanvas.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Efek rumah
kaca menyebabkan kenaikan suhu
2. Efek rumah
kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang menyebabkan kerugian pada
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Saran
1. Penggunaan
emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar sebaiknya lebih
diefisienkan.
2.
Mengganti
bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah lingkungan.
3.
Penghijauan
kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar karbon dioksida.
4.
Penganekaragaman
bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata surya.
5.
Bagi
negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan pemeliharaan
kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain melaksanakan program
Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah di ambang batas –
terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
6.
Efek rumah
kaca yang tidak terkendali dapat menyebabkan perubahan ekologi yang sulit ditebak,
seperti perubahan suhu dan pola hutan yang mengurangi produktivitas pertanian.
7.
Kerugian
Indonesia di bidang pertanian karena perubahan iklim yang disebabkan oleh
dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat besar. ANGLAS (Asian Least Gost Greenhouse
Gas Abatement Strategy) memaparkan bahwa efek rumah kaca mengakibatkan antara
lain: naiknya permukaan air laut, krisis air bersih, meningkatnya frekuensi
penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, rusaknya infrastruktur daerah tepi
pantai, dan menurunnya produksi pertanian.